Bangunan zaman megalitikum yang menjadi dasar pembangunan candi adalah – Struktur candi yang ditemukan di Indonesia, memiliki ciri budaya Indonesia yang menjadi bentuk alkulturasi dari budaya Hindu-Buddha yaitu punden berundak.
Punden berundak ini salah satu hasil kebudayaan dari era Megalitikum atau Batu Besar. Benda peninggalan zaman Megalitikum ini berbentuk anak tangga, fungsinya sebagai pemujaan arwah untuk nenek moyang dan dianggap suci.
Punden berundak ini memiliki tiga susunan bertingkat yang terbuat dari bebatuan dan setiap susunannya ini memiliki makna.
Bangunan zaman megalitikum yang menjadi dasar pembangunan candi adalah punden berundak. Sehingga, punden berundak ini menjadi dasar pembangunan candi yang ada di Indonesia.
Di pembahasan kali ini, kami akan berikan pembahasan mengenai punden berundak. Mulai dari pengertian, fungsi, ciri, dan pesebaran punden berundak di Indonesia. Jadi, simak pembahasannya sampai selesai!
Pengertian Punden Berundak
Punden dalam bahasa Jawa yaitu berarti orang yang dimuliakan, sementara berundak artinya bertingkat-tingkat.
Dengan demikian, punden berundak merupakan bangunan yang suci untuk tempat pemujaan roh leluhur yang berntuknya bertingkat-tingkat. Hal ini memberikan tanggapan karena neney moyang berada pada di puncak gunung.
Puncaknya yang berundak menunjukkan tingkata dari perjalanan roh nenek moyang ke dunia arwah, yaitu puncak gunung, yang dilambangkan dengan menhir. Dikutip dari Jurnal Eksistensi Punden Berundak di Pura Candi Desa Pakraman Selulung, Kintamani Bangli (Kajian tentang Sejarah dan Potensinya sebagai Sumber Belajar Sejarah) (2013) oleh I Wayan Pardi.
Apa Fungsi dari Punden Berundak?
Fungsi dari punden berundak ini yaitu sebagai saran pemujaan untuk memuja dan menghormati roh leluhur. Sehingga, berkaitan dengan kepercayaan masyarakaat saat itu, pemujaan roh leluhur ditujukan untuk mencegah datangnya musibah, seperti wabah atau gempa bumi.
Punden berundak memiliki jumlah ganjil yang terdiri dari tiga tingkatan, sehingga memiliki tingkatan ini memiliki filosofi tersendiri, yaitu:
- Tingkat pertama yang melambangkan kehidupan janin saat masih berada di dalam rahim.
- Tingkat kedua yang melambangkan dari kehidupan manusia untuk menjalani dunia saat ini.
- Tingkat ketiga memiliki lambang untuk kehidupan manusia yang nantinya meninggalkan dunia ini.
Ciri-ciri Punden Berundak
Dalam jurnal Persebaran dan Bentuk-bentuk Megalitik Indonesia: Sebuah Pendekatan Kawasan (2013) dari Bagyo Prasetyo, punden berundak ini memiliki ciri adanya satu atau lebih undakan tanah.
Tiap undakan tanah ini diperkuat dengan bongkahan atau balok batu yang memiliki fungsi sebagai pembatas atau dinding. Ciri-ciri punden berundak, yaitu:
- Terbuat dari tanah serta batu.
- Sesuai namanya, bentuknya yaitu berundak-undak.
- Digunakan untuk acara keagamaan atau kepercayaan tertentu.
- Tiap undak memiliki makna tersendiri.
- Di bagian puncak terdapat menhir.
- Memiliki tingkatan, mulai dari terendah yang luas, hingga tingkatan tertinggi yang terkecil.
Persebaran Punden Berundak di Indonesia
Adapula persebaran dari punden berundak yang ada di Indonesia, yaitu tersebarnya mulai dari berbagai wilayah, seperti dari ujung barat Indonesia hingga ujung timur.
Salah satu daerah yang memiliki persebaran punden berundak adalah Jawa Barat, misalnya di Kabupaten Sukabumi, yaitu tepatnya di Pangguyangan dan Gunung Padang.
Ada juga di Kabupaten Garut, Cianjur, Rangkasbitung, Kuninggan, sampai Banten Selatan, yang juga memiliki persebaran punden berundak.
Selesai sudah pembahasan kali ini, semoga bermanfaat bagi Anda yang sedang mencari referensi mengenai punden berundak ini. Dapatkan informasi menarik lainnya di Mirach Contractor dengan mengikuti media sosial official kami melalui Instagram dan TikTok.
Baca juga pembahasan berikut ini:
bangunan penahan air untuk irigasi | bahan mentah untuk bangunan | fasad rumah scandinavian