Bangunan penahan air untuk irigasiĀ – Irigasi merupakan salah satu cara untuk membuat penahan air agar memiliki penyimpanan yang lebih besar. Namun, harus di atur dengan cara yang tepat supaya tidak merugikan masyarakat di sekitarnya, seperti kebanjiran.
Bangunan yang sering digunakan untuk penahan air untuk irigasi, yaitu bendungan. Bendungan ini bermanfaat juga untuk mengaliri sawah ataupun lainnya supaya mendapatkan air secara berkala setiap harinya.
Di pembahasan kali ini, kami akan berikan hal-hal seputar bendungan yang bisa menjadi bangunan penahan air untuk irigasi. Jadi, bisa simak pembahasannya hingga selesai!
Pengertian Bendungan
Menurut Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2010 Tentang Bendungan, bendungan merupakan bangunan yang memiliki urugan tanah, urugan batu, beton, atau pasangan dari bebatuan yang dibangun selain untuk menahan serta menampung air, tak hanya itu, dapat pula dibangun untuk menahan dan menampung limbah tambang (tailing) atau menampung lumpur hingga membentuk waduk.
Sedangkan, menurut sumber Buku (Sani, 2008), bendungan adalah salah satu bangunan yang berfungsi sebagai peninggi muka air dan penyimpanan saat musim hujan waktu air sungai mengalir dalam jumlah besar yang melibihi kebutuhan baik untuk keperluan irigasi, air minum industri atau yang lainnya.
Bisa di ambil kesimpulan, bendungan bisa digunakan untuk keperluan irigasi, untuk air minum industri, tempat rekreasi, tempat penampungan untuk limbah, cadangan untuk air minum, pengendalian banjir, perikanan, pariwisata, hingga olahraga air.
Jenis-jenis Dari Bendungan
Adapula, beberapa jenis bendungan yang diklasifikasikan seperti:
1. Bendungan yang beredasarkan dari ukuran
Terdapat dua jenis bendungan yang berdasarkan ukurannya, yaitu:
- Bendungan kecil, semua bendungan yang tidak memiliki syarat sebagai bendungan besar.
- Bendungan besar, bendungan yang memiliki tinggi lebih dari 10 meter, di ukur dari bagian bawah pondasi sampai puncak bendungan.
2. Bendungan yang berdasarkan dari tujuan pembangunannya
Selain itu, berdasarkan tujuan pembangunannya, di bagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Bendungan dengan tujuan tunggal, bendungan ini memiliki tujuan tunggal merupakan bendungan yang dibangun untuk memenuhi satu tujuan saja misal PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air).
- Bendungan serba guna, merupakan bendungan yang dibangun untuk memenuhi beberapa tujuannya, seperti irigasi, pariwisata, PLTA, dan perikanan.
3. Bendungan yang berdasarkan dari penggunaannya
Berdasarkan dari penggunananya, dibagi menjadi 3 jenis bendungan, antara lain:
- Bendungan untuk memperlambat air, bendungan ini dibangun untuk memperlambat air sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.
- Bendungan penangkap atau pembelok air, bendungan yang dibangun agar permukaan air lebih tinggi, sehingga dapat mengalir masuk ke dalam saluran air ataupun terowongan air.
- Bendungan yang dibentuk waduk, merupakan salah satu bangunan yang dibangun untuk waduk guna menyimpan air pada waktu tertentu agar kelebihannya bisa digunakan/dipakai pada waktu yang diperlukan, misalnya di musim kemarau.
4. Bendungan yang berdasarkan dari jalannya air
Selanjutnya, berdasarkan dari jalannya air, bendungan ini dibagi 2 jenis, yaitu:
- Bendungan yang untuk menahan air, merupakan bendungan yang sama sekali tidak boleh di lewati air. Biasanya dibangun perbatasan dan biasanya terbuat dari beton, pasangan batu, atau pasangan bata.
- bndungan untuk di lewati oleh air, adalah bendungan yang dibangun untuk di lewati air misalnya, pada bangunan pelimpas atau spillway.
5. Bendungan yang berdasarkan dari konstruksinya
Sedangkan berdasarkan dari konstruksinya, bendungan ini terbagi menjadi empat jensi, yaitu:
- Bendungan beton, salah satu jenis bangunan yang dibuat dari konstruksi beton baik dengan tulangan ataupun tidak.
- Bendungan dari urugan batu dengan lapisan yang kedap air di muka, salah satu bendungan urugan batu yang berlapis-lapis untuk lapisan kedap airnya diletakkan di sebelah hulu bendungan. Lapisan yang biasanya di pakai yaitu aspal serta beton bertulang.
- Bendungan urugan berlapis-lapis, merupakan salah satu bendungan yang terdiri dari beberapa lapisan, seperti lapisan kedapan air (Watertight Layer), lapisan batu (Rock Zones), lapisan batu teratur (Rip-rap) dan lapisan pengeringnya (Filter Zones).
- Bendungan yang serbasama, merupakan salah satu jenis yang lebih dari setengah volumenya terdiri dari bahan bangunan yang seragam.
6. Bendungan yang berdasarkan dari fungsinya
Dan terakhir, berdasarkan fungsinya, bendungan ini terbagi menjadi 8 jenis, yaitu:
- Bendungan pendahuluan (Primary Cofferdam, Dike)
- Bendungan pengelak (Cofferdam)
- Bendungan utama (Main Dams)
- Bendungan sisi (High Level Dams)
- Bendungan ditempat rendah (Saddle Dams)
- Tanggul (Dyke, Levee)
- Bendungan limbah industri (Industrial Waster Dams)
- Bendungan pertambangan (Mine Tailing Dam, Tailing Dams)
Itulah jenis-jenis dari bendungan yang bisa Anda ketahui, selain itu, jenis bendungan ini menjadi salah satu pilihan yang bagus supaya sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya.
Cara Kerja Dari Bendungan Untuk Irigasi
Setelah mengetahui pengertian dan jenis-jenis dari bendungan, selain itu, kita juga harus mengetahui, gimana cara kerja dari bendungan itu sendiri.
Adapun, cara kerja dari bendungan, yaitu:
- Bendungan dibangun pada sebuah sungai dengan ukuran yang sesuai.
- Dinding bendungan dibangun untuk menahan aliran air sehingga terkumpul lebih banyak.
- Pada dinding bendungan terdapat pintu-pintu air yang bisa diatur untuk pembukaan atau penutupnya.
- Pintu-pintu air ini di buka/di tutup sesuai dengan kebutuhan.
Selesai sudah pembahasan kali ini, semoga bermanfaat bagi Anda yang sedang mencari referensi mengenai bangunan penahan air untuk irigasi. Jangan lupa untuk ikuti media sosial official kami melalui Instagram dan TikTok. Terima kasih.
Baca artikel lainnya untuk menambah inspirasi Anda:
Bahan mentah untuk bangunan | Apa itu kontraktor | Fungsi dari kontraktor